Friday, August 08, 2014

Menyapa Setelah Sekian Lama

Setahun lebih ga buka akun blogspot. Maaf, perkaranya simpel, lupa password hahaha... pun saya punya akun blog baru, nroshita.wordpress.com jadi yang biasa memfollow blog ini bisa juga membaca blog saya yang itu... juga ada lagi blog myjunx.wordpress.com ini untuk kamu yang suka daur ulang sampah.

Terima kasih sudah mengikuti perjalanan saya selama lebih dari 9 tahun ini, mengikuti siapa saja yang saya bicarakan di sini :-) ada banyak sekali yang terjadi dan ga sempat dibagi di sini. TUN sudah publish kawan, malah sudah ditarik dari Gramedia :( cuma sebentar banget. Sukurnya penerbit TUN independen, jadi masih boleh pesan kok. lewat saya aja, nanti ta kirimin.

Terus myjunx itu adalah komunitas online untuk daur ulang, off linenya kalau ada workshop. sejauh ini baru sekali, selebihnya pengen muter dari taman ke taman. waktunya yang belum sempat saya luangkan karena masih rutin kerja daaan saya pindah ke Bandung. Akhirnya bisa keluar dari Jakarta hahaha, sialnya begitu saya pindah, Gubernur dan Wakilnya itu keren yak... eh sekarang koh Ahok jadi Gubernur lagi, okay mungkin itu satu satunya yang bikin saya nyesel ninggalin Jakarta.

Saya coba untuk sering sering ngisi lagi ini blog deh. Seperti pernah diposting sebelumnya, punya blog itu seperti punya anak, kudu dirawat.... maafkan ibumu yang mengabaikan mu setahun ini ya nak... puk puk puk...

Got to go guys, see ya soon... with more postingan halah...

Tuesday, January 01, 2013

Selamat Ulang Tahun Papi



Sebelum tahun 2000, kami tidak pernah merayakan tahun baru bersama papi yang karena profesinya sebagai polisi harus ada di kantor untuk standby. Malam pergantian tahun hanya bersama mami dan adik-adik gw, paling banter kami bakar ayam bersama tetangga kiri dan kanan. 

Papi ulang tahun pada 1 Januari, tepatnya di tahun 1944 di Cilacap, anak kedua dari 8 bersaudara. Sepanjang kuingat tak pernah ada perayaan ulang tahun bersama keluarga besar, pun dengan kami keluarga kecilnya. Saban kali mami mau membuat kejutan ulang tahun untuk papi, beliau bilang tak usah buang-buang uang,  ulang tahunnya juga sudah dirayakan oleh seluruh umat di dunia. Yang biasanya papi minta cuma didoakan sehat supaya tetap bisa cari uang buat kami sekeluarga. 

1 Januari 2003 adalah jadi ulang tahun terakhir buat papi, di usianya yang ke 59 tahun. Desember 2002, papi sakit, stroke, persis hanya beberapa jam setelah perkataan kejam gue… “besok papi ulang tahun ke 59 tahun ya. Punya waktu 1 tahun bonus sebelum masuk rata-rata usia manusia 60tahun pap. Seperti nabi Muhammad. Semoga papi di kasih bonus lebih banyak.” 

Siapa menyangka kami tak lagi bertemu dengannya lagi setelah 9 Agustus 2003. Tahun-tahun berikutnya kami merayakan ulang tahun papi di makamnya. Ya Allah betapa lidah ini tajam, betapa ingin saya menarik perkataan itu. Meski kami pasrah Allah memang baik telah memanggilnya lebih dulu, menuntaskan sakit stroke nya yang berkepanjangan yang membuatnya tak bisa berjalan dan bicara. 

Saya menyayangimu segenap hati pap. Buat nita, mami, lina, prima dan sekarang zi, papi selalu ada di sini, di hati, selama kami merasakan papi di sini, papi selalu ada. Sesekali zi bilang,”kakek dating nek.” Kami tahu papi ada dan selalu ada… 

Selamat ulang tahun papi, sampai kita berkumpul kembali. Love you and miss you so very much. 


Friday, December 28, 2012

Bekerja Dengan Isi Kepala dan Hati, Bukan Pakaian

Untuk kesekian kalinya saya menghadapi pertanyaan dari keluarga besar orang tua, “kenapa selalu bekerja di LSM atau di kantor-kantor kecil, kerja itu di gedung bertingkat di kawasan Sudirman-Thamrin sana.”
Saya pernah beberapa kali wawancara di perkantoran “serius” dan mungkin buat banyak orang “prestigious” nama dan lokasi kantornya. Sejak kali pertama saya datangi tempat itu, hati saya selalu bilang,”this is not your place, semoga ga lanjut.” Hasilnya betul, saya ga diterima dan saya senang…

Saya menikmati pekerjaan yang tidak mengatur bagaimana saya harus berpenampilan, harus dandan rapi, berpakaian “necis,” sepatu high heel dan bertas cangklong dengan merek-merek ternama yang kalau ga sanggup beli monggo pakai KW version aja. That’s not me at all.

Dulu pernah ketika saya masih menjadi penyiar dan membawakan sebuah acara, di sebelah saya adalah direktur utama salah satu perusahaan beken skala nasional, saya berpakaian apa adanya. Lalu saya ditegur kawan, saya bilang, apa kliennya komplen karena pakaian saya atau isi pertanyaan saya tadi? Dia bilang ga ada komplen tapi seharusnya saya berpakaian yang pantas. Saya jawab, kalau begitu komplenmu tak perlu saya tanggapi.

Saya rasa penampilan saya tak berubah banyak sejak zaman rikiplik hilman digigit kuda, sepatu kets atau sandal jepit, jeans, kaos dan tas punggung. Sesekali rapi yang kalau serapi nya saya pun, tas punggung tetap bersama saya. Sepatu kets diganti dengan boot, cuma itu. Kalau saya rapi, itu karena saya harus melobi calon klien  saja. Selebihnya di kantor saya berusaha senyaman mungkin.

Beruntung sejak masuk dunia kerja, lingkungan saya menyenangkan. Di MS3 tahun 2000an, rekan penyiar saya Lola Lamanda selalu selempangan handuk mirip abang becak, bos saya Dion Adimufti selalu dengan sepatu pantofel nya berwarna coklat yang butut dan bau.

Lalu di KBR68H, bos besar saya Tosca Santoso, sekitar tahun 2000an awal suka nginep di kantor dengan kaos oblong bergambar Panda. Berpuluh-puluh foto dengan orang penting, bos saya itu selalu dengan kemeja batik hijau yang sama, orang lain barangkali mikir itu hasil photoshop hahaha. Alif Imam menaikan kaki ke atas bangku sambil pakai sarung. Lagi-lagi kami tahu kok kapan mesti rapi, tapi ga harus selalu rapi. Yang penting kerjaan beres, hasil maksimal.

Sekarang di Ashoka, ternyata Yulia Nadya kalau datang pake sandal dan celana pendek. Suatu kali saya pakai celana ¾, lalu diajak bos besar dinner meeting sama salah satu bos perusahaan, saya menolak karena merasa ga pakai kostum yang pas, tau ga dia bilang apa?,”trus kenapa sama celana pendek dan makan malam?” horeee… saya jingkrak..

Intinya, saya suka bekerja tanpa harus dikekang dengan aturan berpakaian. Kebebasan berekspresi justru dimulai dari kenyamanan berpakaian buat diri sendiri. Manajemen cuma perlu tahu bahwa saya mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan hasil maksimal. Gitu aja.

posted also on nroshita.wordpress.com

5 Days Before New Year, New Resolutions

I used have what I called wall of wishes, I wrote every wishes on the post it and put it on my bedroom wall…. by year end  I made my own reflection, evaluation and most of the time they didn’t come true.
Last year, I didn’t make any plan at all… I want my life to be spontaneous, going with the flow and be surprised to what the universe brought me. It was nice and yes life is more fun when you don’t have to push your dream to be real…

2012, I am 34 years old.. when I thought my time is up to do things like hiking to the mountain, getting serious with someone and got a new job, new environment… I got them all in 2012, on my age of 34!
Truth is… I more confidence on 35 next year,  I believe age is not the limit at all to achieve your goal. You just have to believe yourself… push your own limit then you know that there is no limit hahaha….
So as much as I want to keep myself as a spontaneous and an impulsive one, I finally decided to have a plan, maybe I will put my plan on my wall of wishes again, or maybe later when I have a nice room to stay, not the current one definitely.

Here are my resolution for up coming 2013:
1. My novel TUN shall be published on February
2. Applying for master degree on March
3. Get serious with MyJUNX collection, preparing a business plan
4. Writing another novel HENING and another one… havent got a title yet
5. Getting marriage?

speaking of getting marriage… its always appears on my yearly resolution, keep wishing the same thing with different man hahaha….yes I always serious on my love life, while they weren’t…  I guess I haven’t met the right one… I wish he is the one.

6. Loosing my weight … hmm… put the number… 5-10 kilos… the hardest thing to achieve..  I know I shouldn’t say that.. ..

Okay… dont put target too much next year… let the rest be a surprised :-)

posted on nroshita.wordpress.com december 26, 2012

Monday, November 05, 2012

cinta jingga

aku jingga dan kamu hitam
kita jatuh cinta dalam balutan merah

untuk jatuh cinta memang tak harus sama
seperti juga tak mesti jauh berbeda

aku jatuh cinta pada kesederhanaan sementara dia tertantang pada benang kusut yang kupunya
aku meletupletup seperti air mendidih sementara dia dingin mengalir

dia membuatku percaya pada cinta






Friday, November 02, 2012

berkemas

rumah adalah dimana hati merasakan kenyamanan, tubuh santai rebahan di ranjang, otak dingin berkreasi dan jemari gesit bergerak. rumah adalah dimana seluruh jiwa dan raga menemukan tempatnya beristirahat dan berkreasi. saya kehilangan rumah itu...

dimulai sepagian tadi, saya merapikan apa yang bisa dirapikan dalam hidup saya. saladin the bike adalah salah satunya. besok dia akan berpindah tangan kepada mami dan siap mengantar zi ke sekolah. sebelumnya saladin bersama saya ketika saya patah hati dan butuh bicara pada diri sendiri sambil mengayuh pedalnya. sekarang saladin akan lebih berguna dalam asuhan mami.

lalu saya melepas cincin yang sudha melingkar di jari manis kiri selama enam tahun ini. jari saya sudah gemuk, cincinnya tentu sudah terlalu maksa untuk ada di sana. terlebih dari itu, saya mau melepas semua yang ada di 6 tahun terakhir, kenangan jadilah kenangan. saya sudah siap menjalani yang baru. ah akang, saatnya menyematkan cincin di jari kanan saya :-)

siang ini saya menumpuk buku dan barang-barang pribadi yang selama ini memenuhi ruangan kerja selama 10 tahun lebih. sudah seperti kamar sendiri, semuanya ada di sini. satu dus besar untuk buku, sepatu dan hadiah-hadiah kecil dari sahabat. berdus-dus lainnya saya siapkan untuk mengemas lukisan kiriman kawan yang menghiasi ruangan kerja.

saya berkemas, entah besok, lusa atau mungkin bulan depan, cepat atau lambat saya pasti akan pergi meninggalkan rumah ini. rumah yang membesarkan saya dan menempa saya dengan banyak pelajaran hidup. rumah dan seisinya yang membuat saya adalah saya sekarang. rumah kedua setelah pelukan mami dan zi. tapi hati saya sudah tak merasa nyaman di sini, sebuah dorongan dalam diri yang memaksa saya untuk keluar dan terbang untuk migrasi mencari rumah baru.

saya berkemas untuk menjemput hidup yang baru, bersama orang-orang baru yang akan menempa saya dengan pelajaran lain dalam hidup. belajar untuk menikmati rumah baru, dimana pun itu.... tapi tak bisa lagi di sini....


Tuesday, October 16, 2012

bersembunyi dari kata-kata

sebulan terakhir gue kehilangan kata-kata unttuk mengungkapkan perasaan bahkan terlalu takut untuk bercerita secara vulgar di blog sendiri. takut karena salah, bukan... gue tidak bersalah melakukan apa pun, justru karena gue takut orang akan salah sangka terhadap kata-kata yang ditulis dan diucapkan.

silent is gold, golden or whatever. silent is crime kalau menyangkut kejahatan. gue milih hening. bukan karena ini emas, tapi gue pikir ada saatnya untuk memilih diam dan menenangkan diri. gue sibuk dengan proyek sendiri, sedang orgasme dengan lipetan kertas yang bisa menguasai isi kepala dan hati. gue cuma pingin serius mengerjakan sesuatu yang gue suka. istirahat dari sedih, patah hati, amarah dan kekesalan.... konsentrasi pada yang bisa membuat gue tenang... prakarya.

maaf kalau gue terkesan tak peduli, pushed the ignorance button. but my mind said i had enough of talking, trying or event smiling.... gue ga berubah, gue cuma lebih memilih diam dan meneruskan upaya menggapai mimpi yang tercecer sekian lama. memunguti cerita, merangkaikan upaya dan terakhir semoga saja doanya terkabul.... ah sudahlah....

Thursday, October 04, 2012

Sudah Setahun

Ga nyangka kencan buta setahun lalu masih berlanjut sampai hari ini. Nekat bertemu dengan si Akang tanpa tahu rupa dan cuma lewat kata dan suara ternyata membawa bahagia.

"Saya tuh kecil banget orangnya. Hitam dan kurus, tinggi aja ga nyampe 170cm."

Gue menyahut,"trus kenapa? kalau kamu hitam dan kurus terus menggigit baru saya takut."

Memang nekat. Toh niatnya bukan mencari cinta, kita cuma bertemu sebagai teman. Selalu bisa jadi teman baik jika tak ada cinta, begitulah yang gue pikir setahun lalu.

Sudah setahun gue dibuat si Akang bahagia. Bukan dengan pujian bukan dengan hadiah, tapi dengan ketulusannya.

Setahun punya kekasih yang sama itu rekor loh. Sekarang sulit membayangkan hari-hari tanpa si Akang memantau timeline atau bbm. Semoga hari-hari bersamanya berlanjut.... cinta ini sudah nyaman.